
Kuningan,UPMKNews-Dalam rangka memperingati Milad STKIP Muhammadiyah Kuningan yang ke- 12, Kampus STKIP membuka bazar besar-besaran di kampus sesuai Tight Lin STKIP Muhammadiyah Kuningan yaitu Unggul Dalam Pendidikan Teknologi dan Kewirausahaan.
Hal tersebut diharapkan bisa menjadi pengalaman atau pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi dalam berwirausaha, selama satu pekan bazar itu berlangsung sekiranya ini bisa menjadi kesempatan yang luas untuk berlomba-lomba dalam hal ke kreatifan dan inovatif dalam berwirausaha.
Bazar di STKIPMKu banyak sekali produk-produk yang sangat menarik hasil karya mahasiswa-mahasiswi STKIPMKu, nah ada salah satu bazar yang menarik dan unik karena berbeda dari penjual-penjual yang lain, penjual yang satu ini menjual produk berupa aksesoris yang mana produk ini bermanfaat sekali untuk beribadah seperti parfum (wewangian tanpa alcohol), siwak, tasbih, gantungan kunci, madu herbal, dll.
“ Apabila kita memakai siwak, memakai wewangain parfum itu merupakan sunnah nya Nabi Muhammad apabila kita memakai produk tersebut akan mendapatkan pahala, dengan harga yang murah namun sangat besar manfaat dan kegunaannya.” Ujar Riyan Pebriyanto selaku penjual produk.
Mempelajari ilmu kewirausahaan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi karena ilmu tersebut mengajarkan seseorang untuk berfikir secara kreatif, mengembangkan pikiran, berkolaborasi, dan menciptakan peluang.
Selaras dengan Tight Lin diadakannya bazar ini agar mahasiswa dan mahasiswi STKIP Muhammadiyah Kuningan dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dari kegiatan bazar tersebut dan memberikan manfaat di masa sekarang dan masa depan.
“ Selama mengikuti bazar merasakan bahwa menyediakan bazar seperti ini sangat berguna bagi oranng lain yang membeli, semoga dengan disediakannya produk ini di bazar mahasiswa-mahasiswi ataupun pengunjung bisa menjalankan Bersama sunnah-sunnah yang Nabi Muhammad amalkan, dimana kampus STKIP yang religius, agamis. Semoga milad yang selanjutnya bisa lebih baik lagi bazar-bazar ini juga jangan diberhentikan karena sebagai alat belajar mahasiswa-mahasiswi dengan tidak hanya belajar pada pendidikan saja, namun dikembangkan dalam segi kemampuan yang lain yaitu berwirausaha.” Ucap Riyan Pebriyanto
Sumber : Siti Masitoh